Dulu, ketika belajar pemrograman, hampir semua orang diwajibkan untuk menulis algoritma sorting dari nol entah itu Bubble Sort, Merge Sort, atau Quick Sort. Namun hari ini, di dunia kerja profesional, kita jarang bahkan hampir tidak pernah melihat developer menulis sorting algoritma dari awal.
Dulu, Itu Perlu Sampai Sekarang, Tidak Lagi (Dalam Banyak Kasus)
Pada awal era komputer, tidak ada pustaka pemrograman yang canggih. Para pengembang diharuskan menciptakan semuanya dari nol termasuk algoritma pengurutan. Namun, saat ini hampir semua bahasa pemrograman yang umum memiliki fungsi sorting yang sangat efisien:
- JavaScript: array. sort()
- Python: sorted() dan. sort()
- Java: Collections. sort()
- C++: std::sort()
Alasan:
- Telah dioptimalkan.
- Diuji dalam berbagai keadaan.
- Dikelola oleh tim ahli yang berkompeten dalam setiap bahasa pemrograman.
Fokus Developer Modern Sudah Berbeda
Dulu: Fokus Memahami cara kerja sistem internal
Sekarang: Fokus Menciptakan sesuatu yang berfungsi secara efektif dan cepat
Di sektor industri, waktu sangat berharga. Mengulang penulisan algoritma sorting yang sudah ada hanya akan memperlambat tahap pengembangan kecuali ada kebutuhan tertentu.
Library dan Framework Sudah Luar Biasa Canggih
Dalam banyak situasi, pustaka sorting:
- Lebih cepat dibandingkan dengan implementasi manual
- Menggunakan algoritma hibrida (seperti TimSort pada Python dan Java)
Sudah mampu menangani kasus-kasus khusus, seperti:
- Stabilitas
- Pengurutan objek yang kompleks
- Unicode dan lokal
Contoh:
sorted(data, key=lambda x: x. name, reverse=True)
Sangat ekspresif dan kuat tanpa perlu memikirkan partisi atau pertukaran elemen secara manual.
Menulis Algoritma Sorting dari Nol = Risiko Bug
Membuat algoritma sendiri berarti kamu harus:
- Menangani kasus-kasus khusus
- Mengoptimalkan kinerja
- Menghindari loop tak terhingga atau kesalahan logika
- Padahal… tujuanmu hanya ingin mengurutkan daftar nama.
Contoh nyata:
Seorang pengembang membuat quicksort sendiri untuk sistem e-commerce, tetapi lupa menangani elemen yang sama akibatnya? Daftar pesanan pelanggan menjadi acak.
Tapi… Bukan Berarti Tidak Penting Sama Sekali
Membuat algoritma sorting tetap relevan untuk memahami konsep dasar, terutama dalam situasi:
- Wawancara teknis (coding di papan tulis)
- Algoritma dan struktur data (bagi pemula)
- Pekerjaan khusus seperti compiler, sistem tertanam, atau pemrograman kompetitif
- Optimalisasi untuk kasus ekstrem (seperti miliaran data khusus)
Artinya: memahami cara kerja sorting itu penting, tetapi menulisnya dari awal hampir tidak diperlukan dalam keseharian.
Paradigma “Gunakan, Bukan Ciptakan Kembali Roda”
Kita berada di era di mana abstraksi menjadi dasar produktivitas.
Mengapa menulis algoritma sorting sendiri, jika kamu bisa lebih fokus untuk mengembangkan fitur yang menyelesaikan masalah nyata?
Ini seperti:
- Kamu tidak perlu membuat oven sendiri untuk memanggang kue.
- Kamu tidak perlu membuat peta sendiri untuk menjelajahi tempat baru.
- Kamu tidak perlu menciptakan algoritma sorting sendiri jika sudah ada yang terbukti efektif.